Sunday, September 24, 2017

Misteri Tembok Merah

KESAN pertama saat menelusuri ruangan untuk ruangan bangunan yang dikaitkan dengan lorong-lorong berdinding merah menyala yaitu kesunyian yang mendalam, seram, sekalian takjub. Sunyi karna yang terdengar hanya nada sepatu waktu kaki mengambil langkah membuat lorong bangunan tua yang telah berumur beberapa ratus th.. Seram karna bangunan tua peninggalan Belanda itu adalah saksi bisu kekejaman penjajah. Takjub karna ada kenyataan kalau dua ratus th. lantas dunia kearsitekturan negara Barat telah demikian maju. Tersebut benteng Van der Wijck

Benteng Van der Wijck yang dibuat pada 1827 masih tetap layak untuk wisata spiritual serta histori. Bangunan itu ada di Kota Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Adalah hanya satu benteng di Indonesia yang berupa heksagonal atau persegi delapan. Konon didunia ini cuma ada dua benteng heksagonal, satu diantaranya diketemukan di Australia. Keunikan beda yang membedakan dengan benteng-benteng yang berada di tanah air yaitu warna cat tembok yang merah menyala. Hal tersebut dikarenakan keseluruhnya tembok benteng di buat dari batu bata merah. Benteng bersegj delapan itu memiliki tinggi 10 mtr. dengan ketebalan dinding menjangkau 14 mtr. serta dibuat diatas tanah seluas 7. 168 mtr. persegi.

Benteng Van der Wijck adalah benteng pertahanan darat paling besar di Jawa sisi selatan pada saat itu. Mencakup garis pertahanan lokasi eks Karesidenan Kedu sisi selatan (mencakup lokasi Kabupaten Kebumen, Purworejo, serta Wonosobo) serta eks Karesidenan Banyumas, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, serta Banjarnegara.
Van der Wijck memiliki dua lantai. Lantai pertama memiliki empat pintu gerbang. Di dalamnya ada 16 ruang besar serta 27 ruang kecil. Diluar itu, ada 72 jendela serta 8 tangga untuk ke lantai dua. Lantai ke-2 memiliki 16 ruang besar serta 25 ruang kecil. Ada juga empat tangga yang menghubungkan lantai ke-2 dengan atap benteng. Di atap benteng berikut dua kereta kecil diletakkan serta dipakai untuk berkeliling-keliling benteng.

" Yang mengherankan, lantai satu serta dua memiliki keliling yang sama, namun jalan di lantai satu semakin lebih lama lima belas menit dibanding bila jalan di lantai dua, " kata Herwin Kirnadi, General Manager PT Indopower, pihak ke-3 yang mengelola benteng itu. Terkecuali unik serta kuat, benteng ini tidak terlepas dari histori panjang negara ini. Menurut Sumarta (82), pensiunan intelijen Tentara Rakyat Indonesia (TRI) yang bertempat berdekatan dengan benteng, Van der Wijck dibuat waktu perang Diponegoro berkecamuk. " Ini berkaitan erat dengan politik Belanda untuk memecah belah serta mempersempit gerak Pangeran Diponegoro, " tuturnya. 

Tentang siapa yang buat benteng itu, Herwin mengungkap, hingga sekarang ini belumlah ada literatur yang menyatakan siapa arsitek cemerlang yang memprakarsai pembangunan benteng itu. Nama " Van der Wijck " itu di ambil dari tulisan yang tercantum di pintu masuk yang mulai sejak awal memanglah telah ada. " Namun, hingga sekarang ini belumlah ada literatur yang menyatakan kalau Van der Wijck yaitu pembuatnya, " katanya. Van der Wijck yaitu terminologi Belanda yang berarti " bangunan atau benteng yang. ada di tengahnya desa ". Walau demikian, salah seseorang perwira militer Belanda yang sempat jadi komandan di benteng itu, juga bernama Van der Wijck. Nama yang sama saja dipakai dalam narasi novel karya Hamka yang berjudul Cerita Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Jadi, dibalik benteng Van der Wijck memanglah masih tetap tersimpan beberapa misteri.

No comments:

Post a Comment